His normal mempunyai sifat :
•
Kontraksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk rahim
•
Fundal dominant, menjalar keseluruh otot rahim
•
Kekuatannya seperti memeras isi rahim
•
Otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi
retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim
Kelainan kontraksi otot rahim
1. Inertia Uteri
His yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang terbagi
menjadi :
a.Inertia uteri primer : apabila sejak semula kekuatannya sudah lemah
b.Inertia uteri sekunder :
•
His pernah cukup kuat tapi kemudian melemah
•
Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan, bagian terendah
terdapat kaput dan mungkin ketuban telah pecah
His yang lemah dapat menimbulkan bahaya terhadap ibu maupun janin sehingga memerlukan
konsultasi atau merujuk penderita ke rumah sakit, puskesmas atau ke dokter spesialis.
2. Tetania uteri
His yang terlalu kuat dan terlalu sering, sehingga tidak terdapat kesempatan reaksi otot rahim.
Akibat dari tetania uteri dapat terjadi :
a. Persalinan Presipitatus
Persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam. Akibat mungkin fatal :
•
Terjadi persalinan tidak pada tempatnya
•
Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam persalinan
•
Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan, inversio uteri
•
Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai kematian janin dalam rahim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar